Mimpi seorang pemuda

Aku hanyalah seorang remaja yang bermimpi akan keadilan dan kemakmuran bagi bangsaku indonesiaku ini

Kamis, 24 Februari 2011

PERNYATAAN KAUM MARXIS-LENINIS-MAOIS

postingan ini hanyalah sebuah artikel yg saya ambil dari sastra pembebasan yg berisi tentang pernyataan kaum komunis maois tentang relevansi dari perjuangan amti revisionis.


PERNYATAAN PENEGASAN AKAN ARTI PENTING DAN RELEVANSI DARI PERJUANGAN
ANTI-REVISIONIS DAN REVOLUSI BESAR KEBUDAYAAN PROLETAR

 
Kami, kaum Marxis-Leninis, partai-partai dan organisasi Marxis-Leninis-Maois,
dengan ini mengeluarkan pernyataan untuk menegaskan kembali arti penting dan
relevansi dari perjuangan melawan revisionisme modern, yang dimulai pada tahun
1956, yang menentang isi revisionis dari Kongres PKUS ke XX, yang
diselenggarakan pada bulan Februari 1956. Perjuangan ini kemudian membawa kita
ke Revolusi Besar Kebudayaan Proletar dari 1966 sampai 1976, dan diteruskan,
setelah kaum borjuasi merebut kekuasaan di Tiongkok pada tahun 1976. Pernyataan
ini dibuat setelah diselenggarakannya selama satu tahun, serangkaian kegiatan
untuk memperingati ultah setengah abad perjuangan anti revisionis dan untuk
memperbaharui komitment kita untuk meneruskan perjuangan ini.
 
Kami menghormati setinggi-tingginya kawan Mao Zetung yang telah memimpin Partai
Komunis Tiongkok (PKT) dan semua partai Marxis-Leninis dalam perjuangan melawan
revisionisme modern. Dengan segera ia mempublikasi editorial Harian Rakyat,
“Tentang Pengalaman Bersejarah Kediktaturan Proletariat” pada bulan April 1956,
guna menjawab Kongres PKUS ke XX. Dalam Kongres itu, bulan Februari 1956, klik
revisionis Khrushchov, dengan alasan menentang “kultus individu”, menolak
pokok-pokok dari Marxisme-Leninisme dan hasil-hasil besar revolusioner yang
dicapai oleh Partai Lenin dan Stalin dalam membangun sosialisme, melawan fasisme
dan memimpin gerakan komunis internasional selama lebih dari 30 tahun.
 
Tindakan yang dilakukan oleh kaum revisionis Soviet yang dikepalai oleh
Khrushchov telah menyingkapkan gejala revisionisme modern yang menentang
kediktaturan proletariat dan meletakkan Uni Soviet di jalan restorasi kapitalis.
Mereka mengorganisasi kembali Partai, negara, ekonomi dan lembaga-lembaga
kebudayaan Soviet untuk menggerowoti Marxisme-Leninisme dan sistim sosialis.

 
Mereka menentang kediktaturan proletariat dan menyebarkan populisme borjuis
melalui ide-ide “Partai seluruh rakyat” dan “Negara seluruh rakyat” , dan
pasifisme borjuis melalui ide-ide “peralihan secara damai”, “kompetisi secara
damai” dan “koeksistensi secara damai”. Mereka bertanggung jawab dalam
melemahkan gerakan komunis internasional dan mendorong “koeksistensi damai”
sebagai garis umum untuk menentang internasionalisme proletar dan menyerang
gerakan komunis internasional dan gerakan pembebasan nasional.
 
Revisionisme telah menghancurkan semua negeri yang pada waktu yang lampau
sosialis. Revisionisme telah merubah negeri-negeri ini menjadi koloni dari
sosial imperialisme, melenyapkan pusat revolusioner bagi gerakan revolusioner
dunia, menghancurkan partai-partai revolusioner dan menimbulkan kebingungan,
perpecahan dan likwidasi di dalam gerakan komunis internasional dan gerakan klas
buruh. Revisionisme telah menimbulkan efek yang menggerowoti perjuangan klas
proletar dan perjuangan anti-imperialis dan menyebabkan kekalahan besar yang
sangat merugikan. Proses revolusi proletar internasional telah dibikin mundur
puluhantahun.

 
Revisionisme modern mempunyai sebab-sebab ideologi, politik, sosio-ekonomi dan
kebudayaan. Sebab-sebab terbesar termasuk penyelewengan dari materialisme
dialektis, ditinggalkannya atau lunturnya pendirian klas proletar dan perjuangan
klas, pemujaan kepada contoh-contoh Soviet yang kuno dan revisionis dan
kemerosotan sejumlah besar birokrat dan intelektual yang disebabkan oleh kondisi
sosial borjuis kecil dan cara berpikir mereka yang merupakan jalan masuk ke
revisionisme modern sebagai sebuah ideologi yang sepenuhnya borjuis.
 
Mendambakan hak istimewa pribadi, nepotisme, karierisme, penyalah-gunaan
kekuasaan, memperkaya diri sendiri dan bentuk-bentuk lain dari kepentingan diri
sendiri, mereka yang dijangkiti cara berpikir borjuis kecil menang di kalangan
pejabat-pejabat penting dalam partai, negara, ekonomi dan lembaga-lembaga
kebudayaan, dan itu menimbulkan revisionisme modern sebagai ideologi borjuis dan
landasan bagi politik-politik borjuis.
 
Kawan Mao membela teori dan praktek Marxisme-Leninisme, menentang garis
revisionisme modern. Ia mencela kaum revisionis karena telah menyebarkan
kebingungan dalam gerakan komunis internasional dan menimbulkan kerusuhan dan
pemberontakan menentang usaha sosialis di Yugoslavia, Polandia, Hongaria dan di
tempat lain di Eropa Timur.
 
Di bawah pimpinan Kawan Mao, delegasi PKT menjalankan garis anti-revisionis di
pertemuan partai-partai komunis dan partai-partai buruh di Moskow pada tahun
1957 dan 1960. Setelah itu, kaum Marxis-Leninis, dipimpin oleh PKT, melancarkan
perjuangan ideologi internasional  dalam serangkaian masalah yang lengkap
melawan kaum revisionis modern yang berpusat dalam partai Soviet.
 
Selanjutnya, kaum Marxis-Leninis dipimpin oleh Kawan Mao melakukan kritik dan
penolakan terhadap gejala kapitalisme monopoli birokrat dan sosial imperialisme
selama rejim Brezhnev yang panjang. Kapitalisme monopoli birokrat yang menyamar
sebagai sosialisme, sementara itu kaum birokrat dan pengusaha berkomplot untuk
mencuri dari sektor negara. Dalam hubungan internasional, kaum revisionis Soviet
terlibat dalam menyebarkan kata-kata sosialis dan mempraktekkan imperialisme.
 
Kawan Mao tidak puas dengan kritik terhadap revisionisme modern yang timbul dan
tumbuh di Soviet Uni dan di negeri lain dalam blok Soviet. Ia mengamati dan
menganalisa pertumbuhan revisionisme modern di Tiongkok, yang tumbuh karena
faktor-faktor dalam negeri sendiri dan pengaruh dari luar. Maka, ia menyatukan
kaum revolusioner anti-revisionis yang terkemukadalam PKT, yang mengumpulkan
kekuatan untuk melancarkan Revolusi Besar Kebudayaan Proletar pada bulan Mei
1966, untuk menjalankan teori meneruskan revolusi di bawah kediktaturan
proletariat. Itu adalah untuk menggempur revisionisme, mencegah restorasi
kapitalisme dan mengkonsolidasi sosialisme.
 
Teori dan praktek meneruskan revolusi di bawah kediktaturan proletariat melalui
RBKP, merupakan sebuah tahap baru yang lebih tinggi dalam perkembangan
Marxisme-Leninisme. Ia mengajukan serangkaian masalah dalam pembangunan
sosialisme untuk seluruh periode sejarah dalam transisi dari kapitalisme ke
komunisme, dan mengajukan prinsip-prinsip dasar dan metode untuk memecahkan
masalah-masalah tersebut yang melibatkan adanya  klas dan perjuangan klas dalam
masyarakat sosialis, hubungan antara basis sosial dan bangunan atas, garis
massa, revolusi kebudayaan, revolusi dan produksi, penerusan oleh pemuda,
kepemimpinan dalam pabrik dan komune dan formasi badan-badan kekuasaan politik.
 
Banyak dari masalah itu tidak dimengerti atau tidak dapat dimengerti selama
puluhan tahun sosialisme di Soviet Uni. Dilancarkannya RBKP mencerminkan satu
pengertian dan penyimpulan dari pengalaman Soviet dan merupakan mobilisasi
politik dari massa melawan revisionisme yang belum pernah terjadi sebelumnya,
kali ini terjadi dalam PKT.
 
Kawan Mao dengan sukses memimpin kaum proletariat dan rakyat Tiongkok mencapai
kemenangan berturut-turut dalam RBKP, walaupun menghadapi lawan yang kuat dan
kesulitan-kesulitan yang besar. Namun, tak lama setelah ia meninggal,
musuh-musuh kaum proletariat dan rakyat Tiongkok melalukan kudeta dan membalik
garis revolusioner proletar Mao dalam menjalankan revolusi dan pembangunan
sosialis. Sejak itu, penguasa borjuis baru di Tiongkok melancarkan serangan yang
paling brutal terhadap kaum buruh dan kaum tani Tiongkok. Sementara itu, mereka
terus mengklaim nama « Partai Komunis Tiongkok », sebenarnya mereka sekarang
adalah penindas , penghisap dan penyeleweng yang terburuk dari rakyat Tiongkok.
 
Terlihat manifestasi kemunduran dan kemerosotan yang menyeluruh, yang membuat
Tiongkok menjadi sebuah neo-kolonial komprador besar, pembantu AS dan kekuatan
imperialis lainnya. Tiongkok telah dengan sepenuhnya mengikat dirinya kepada
politik globalisasi imperialis yang didorong oleh AS dan kekuatan imperialis
lainnya. Namun, Tiongkok juga mencoba untuk menjadi sebuah kekuatan imperialis
yang secara relatif otonomi dengan cara meluaskan penanaman ekonomi dan pengaruh
politiknya dalam skala dunia ke Afrika, Amerika Latin dan Asia. Sebuah
reminisensi dari Rusia sebelum revolusi Bolshevik yang pada pokoknya terbelakang
dan miskin tapi imperialis.
 
Restorasi kapitalisme yang sepenuhnya di Tiongkok dan di negeri-negeri bekas
blok Soviet telah membuktikan kebenaran ajaran Kawan Mao bahwa sosialisme lenyap
ketika garis revisionis menang dalam partai komunis atau partai buruh yang
berkuasa dan akhirnya kaum borjuasi di dalam partai dan negara berhasil
melakukan kudeta dan menumbangkan kaum proletariat.

 
Kawan Mao meninggalkan kepada kita sebuah warisan, dengan mana kita dapat
menggempur dan mengalahkan revisionisme modern dan dengan warisan itu kita dapat
menghidupkan kembali, dan selanjutnya mengembangkan kekuatan bagi sosialisme.
Kita waspada dan melawan bahaya yang terus menerus datang dari revisionisme,
revisionisme modern dan bentuk-bentuk lain dari oportunisme.
 
Kami menegaskan teori revolusioner Kawan Mao dan praktek meneruskan revolusi di
bawah kediktaturan proletariat melalui Revolusi Besar Kebudayaan Proletar. Kami
mengutuk pengkhianatan terhadap sosialisme dan garis revolusioner proletar Kawan
Mao yang dilakukan oleh klik Liu Shaoqi-Deng Xiaoping dan kaum borjuasi baru
Tiongkok.
 
Kami mengulangi lagi tekad kami dan usaha untuk menjalankan misi sejarah kaum
proletariat, yaitu melancarkan revolusi demokrasi baru dan revolusi sosialis dan
pembangunan sosialis. Semua kejahatan yang telah mengepung negeri-negeri yang
dulunya dikuasai oleh kaum revisionis mendorong kami untuk menjunjung
Marxisme-Leninisme-Maoisme melawan revisionisme modern dan melanjutkan usaha
revolusioner untuk sosialisme.
 
Dengan sukses sementara dari revisionisme modern melawan Marxisme-Leninisme dan
kediktaturan proletariat, kapitalisme monopoli yang dikepalai oleh imperialisme
AS dapat melancarkan serangan-serangan yang paling buruk terhadap kaum
proletariat dan rakyat tertindas, misalnya melalui globalisasi “pasar bebas”,
rasisme, penindasan dan perang agresi. Untuk menghadapieskalasi penindasan dan
penghisapan, kaum proletariat dan rakyat tengah mengintensifkan perlawanannya
melalui perjuangan bersenjata dan bentuk-bentuk perlawanan lainnya.
 
Adalah tidak cukup membela Marxisme-Leninisme dan Maoisme untuk melahirkan
kemajuan dalam perjuangan bagi sosialisme yang sejati. Kaum Marxis-Leninis
internasional dan gerakan klas buruh harus menarik pelajaran dari dikalahkannya
sosialisme oleh revisionisme dan dari sukses selama 50 tahun perjuangan melawan
revisionisme.
 
Dibangunnya partai-partai Marxis-Leninis di seluruh dunia, diatasinya masalah
fragmentasi, diperkuatnya partai-partai revolusioner proletar yang berhubungan
erat dengan massa dan kerja sama internasional revolusioner adalah prasyarat
ideologi, politik dan organisasi yang pokok bagi pembebasan umat manusia.
 
Mempersatukan, membangkitkan, mengorganisasi dan memobilisasi kaum proletariat
dan rakyat di negeri masing-masing dan di dunia secara keseluruhan dalam
perjuangan untuk pembebasan nasional, demokrasi dan sosialisme melawan
imperialisme, revisionisme dan kaum reaksi adalah tugas internasionalis dari
partai-partai Marxis-Leninis-Maois. Kami mengulang kembali komitmen kami untuk
tekun dan gigih dalam perjuangan revolusioner dan berusaha mencapai
kemenangan-kemenangan lebih besar di bawah bimbingan Marxisme-Leninisme-Maoisme.
 
Junjung, bela dan bawa maju ajaran-ajaran Marx, Engels, Lenin, Stalin dan Mao!
Lancarkan revolusi melawan imperialisme, revisionisme dan kaum reaksi!
Jayalah Revolusi Besar Kebudayaan Proletar!
Dirgahayu semua partai Marxis-Leninis-Maois!
Hidup internasionalisme proletar!
Hidup Marxisme-Leninisme-Maoisme!

1 komentar: