Mimpi seorang pemuda

Aku hanyalah seorang remaja yang bermimpi akan keadilan dan kemakmuran bagi bangsaku indonesiaku ini

Sabtu, 23 Juli 2011

PEMIKIR -PEMIKIR SOSIALIS UTOPI ( PART 1)

Postingan ini untuk mengigatkan kita tentang terbentuknya sosialisme sebelu sosialisme ilmiah atau juga yang sering disebut sosialisme marxis muncul.selamat membaca


Semenjak abad ke XV terdapat aliran sosialisme utopi yang mau membangun masyarakat baru,membangun sosialisme tanpa bertolak dari kehidupan nyata,tanpa bertolak dari perjuangan kelas.kaum sosialis utopis mendasari pandangan-pandangan sosialismenya semata mata hanya pada IDEALISME,tanpa memahami syarat-syarat material penghidupan masayarakat dan hukum perkembangan sejarah.Sosialisme utopi lahir pada masa keruntuhan FEODALISME,dan berhubungan erat dengan gerakan revolusioner.berikut ini pemikir-pemikir sosialisme utopi.

A.THOMAS MOORE(1478-1535)






Thomas moore adalah seorang pejabat tinggi pada masa pemerintahan raja Henry VIII,namun dia dihukum mati karena menolak pengangkatan raja Henry menjadi kepala agama pada tahun 1534.dalam karya-karyanya Thomas moore mengkritik hubungan-hubungan kapitalis yang sedang berkembang pada masa itu.

Thomas moore ingin membangun suatu masyarakat yang berbeda dari masyarakat kepemilikan perseorangan.ia ingin membangun masyarakat yang ideal,yaitu suatu masyarakat sosialis yang didasarkan atas kepemilikan masyarakat dan pemilikan bersama masyarakat atas produksi.Thomas moore adalah orang pertama dalam sejarah yang mencoba melukiskan masyarakat sosialis yang ideal.pulau yang dibayangkanya itu disebut utopia yang artinya suatu tempat yang hanya ada dalam angan-angan saja.dari sinilah berasal kata"SOSIALISME UTOPI"




Menurut angan-angan Thomas moore negara utopia menyatukan 54 kota.ladang-ladang dibagikan kepada setiap kota,dimana dilakukan pekerjaan pertanian.semua orang melakukan kerja tertentu,terkecuali mereka yang menjabat di bidang kemasyarakatan.unsur terkecil dari masyarakat adalah keluarga,setiap keluarga melakukan kegiatan kerajinan tangan.semua warga utopia secara bergiliran harus bekerja selama 2 taun didesa.dengan cara demikianlah Thomas moore ingin mencoba menghapus kontradiksi antara kota dan desa.kerja para warga utopia dibatasi 6 jam sehari.waktu senggang mereka digunakan untuk menmpelajari ilmu pengetahuan dan kesenian.pengurusan negara utopia dijalankan atas dasar prinsip-prinsip demokrasi.


Walaupun Thomas moore menggambarkan masyarakat sosialis masa depan dengan reka-rekaan zenial,semua pandanganya adalah luar biasa primitif dan tidak masuk akal.perekonomian negara utopia dibangun atas dasar kerajinan tangan oleh karena Thomas moore belum mengetahui mesin-mesin besar yang melakukan pekerjaan berat dan ia mengimpikan peralihan ke masyarakat baru dengan jalan damaibukan dengan jalan revolusioner.


B.GIOVANI DOMENINCO CAMPANELLA(1568-1639)





Campanella adalah seorang komunis utopis italia.dimasa mudanya campanella belajar filsafat dalam sebuah biara.dia mempelajari Aristoteles dan para teolog abad pertengahan seperti thomas aquinas.karena terpengaruh filsafat alam italia Telezia,Campanella menjadi kubu penentang gereja.Pada tahun 1591 Campanella menerbitkan bukunya"filsafat yang dibuktikan dengan bantuan perasaan" yang ditujukan untuk menentang filsafat zaman pertengahan dan membela filsafat alam italia Telezia.

 Tulisan-tulisanya mengkritik pandangan skolastik menolak pandangan Aristoteles dan mendukung pandangan Galilei.Campanella memandang segala sesuatunya dalam alam sebagai orgaisme hidup.kecenderungan materialis dari filsafat alam Campanella masih dihinggapi oleh sisa-sisa pandanga skolastik dari mana dia sepenuhnya belum bisa membebaskan diri.

Campanella adalah seorang politisi progresif dan patriotik.pada masa itu,italia berada dibawah kekuasaan spanyol.Campanella berjuang melawan penindasan spanyol.namun  pada tahun 1602 Campanella tertangka dan dijatuhkan hukuman seumur hidup.setelah itu ia dibebaskan setelah 27 tahun mendekam dalam penjara.di dalam penjara dia menulis karya-karyanya yang terkenal seperti"pembelaan atas galilei dan kota surya" .


Dalam kota surya ini diuraikanya khayalanya mengenai masyarakat utopis komunis.dia mengkritik penghisapan menurutnya kemelaratan yang luar biasa telah menyebabkan orang-orang menjadi licik dan bajingan.lalu pandangan masyarakat kota surya ini adalah masyarakat dimana tidak ada kepemilikan atas perseorangan,dan tidak ada keluarga.para warga kota surya menggunakan teknik yang sempurna disemua bidang produksi demi meringankan kerja mereka dan untuk mendapatkan hasil yang melimpah ruah.dalam masyarakat kota surya ini tidak ada perbudakan mereka bekerja demi kepentingan mereka sendiri dengan penghasilan yang melimpah ruah.

Ide-ide utopis Campanella  mengenai masyarakat adil dimasa depan adalah hanya rekaan,khayalan semata tidak didasarkan pada pengetahuan tentang hukum perkembangan masyarakat yang real.

Selasa, 12 Juli 2011

BEDAH BUKU "LEKRA TAK MEMBAKAR BUKU" SEBUAH PELURUSAN SEJARAH

Buku ini, meski disebut sebagai "buku putih", tapi bukanlah sebuah
pledoi buta terhadap Lekra. Ia adalah ikhtiar memberi kesempatan bagi
mereka untuk berbicara apa sesungguhnya yang telah mereka lakukan
semasa kurun 15 tahun yang bergemuruh itu.
Jika boleh disandingkan, buku ini adalah jawaban paling serius dari
Prahara Budaya: Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI yang disusun DS
Moeljanto (DSM) dan Taufik Ismail (TI) sekira tahun 1995 silam.

TI dalam pengantarnya mengatakan bahwa Prahara Budaya disusun dengan
ketulusan hati ingin meluruskan sejarah. Buku itu ditujukan bagi
pembaca muda yang tak mengalami peristiwa tersebut. Sementara Muhidin
dan Rhoma dalam pengantarnya mengatakan bahwa Lekra Tak Membakar Buku
ditujukan untuk mengingat kembali peran Lekra dalam kebudayaan
Indonesia pada masa itu dengan apa adanya agar generasi yang tak
mengalami peristiwa tersebut memperoleh informasi sejarah yang berimbang.

Jika Prahara Budaya bersampul "merah" itu disusun oleh dua budayawan
lanjut usia (baca: tua) yang sangat antipati terhadap Lekra, maka buku
ini disusun dua orang muda enerjik dari masa yang sudah sangat jauh
berbeda tatkala Lekra berdiri kukuh. Meski ketebalan hanya berbeda
kurang dari 60 halaman, tapi perbedaan di antara keduanya terlihat
prinsipil.

Dalam Prahara Budaya, tak jelas disebutkan posisi DSM dan TI sebagai
apa selain nama mereka tercantum disampul—mungkin lebih tepat jika
disebut editor jika bukan kolektor—dari kliping koran, majalah, dan
makalah kebudayaan di seputar tahun 60-an. Dokumen-dokumen itu
disajikan mentah, sedikit pengantar dan komentar di bawah, yang kadang
tak ada kaitannya dengan bahasan di atasnya, dan perubahan judul
(tanpa penjelasan mengapa diubah dari aslinya) di sana sini.

Tulisan pengantar yang dibuat TI pun lebih banyak mengungkap
ketaksetujuannya atas dasar iman dan pengalaman subjektif; tak
terungkap argumen yang sifatnya ilmiah. Sistematika penyusunan dan
kronologi peristiwanya juga tak tertata dengan baik. Sehingga buku ini
sangat jauh dari ilmiah—lebih tepat disebut buku pembunuhan telak
Lekra. Lebih banyak menyajikan konflik, saling tuduh, saling tuding,
dan maki bak prahara seperti judulnya. Hasilnya adalah sebuah
pembangunan opini bahwa Lekra adalah organ kebudayaan kaum preman yang
tak berotak, tukang keroyok, dan pembuat onar panggung kebudayaan.

Sementara Lekra Tak Membakar Buku, dihadirkan dengan sistematika dan
kronologi yang runtut. Mulai dari apa dan bagaimana Lekra berdiri,
kemudian riwayat Harian Rakjat sebagai corong utama kerja-kerja
seniman Lekra, dan lantas satu demi satu diuraikan bagaimana kerja
Lekra dalam bidang sastra, film, senirupa, seni pertunjukan, seni
tari, musik, buku dan penerbitan. Melalui riset mendalam (seperti yang
selalu diajarkan seniman organik Lekra), sepak-terjang seniman dan
pekerja budaya Lekra menghalau serangan imperialisme budaya dan modal
yang bersekutu dengan kekuatan feodalisme lokal diulas ulang.

Sambil sesekali memasukkan kutipan-kutipan dari sumber asli disertai
catatan rujukannya. Juga dilampirkan keterangan akronim, berikut
data-data hasil rapat, susunan pengurus, anggota pimpinan pusat,
pengumuman, dan keputusan-keputusan penting Lekra dari rapat-rapatnya.
Sungguh ini merupakan buku pertama mengenai Lekra yang sangat
komprehensif.
 
 
 

Jumat, 13 Mei 2011

SEBUAH DONGENG ANTARA KIRI DAN KANAN

Berikut inia adalah sebuah cerita pendek yang mengisahkan antara si kiri yang bijaksana,tidak mementingkan diri sendiri dan cinta kepada rakyat kecil dan si kanan yang sangat rakus,jahat dan licik berikut inilah ceritanya walaupun pendek tetapi bermakna cerita karya JUAN CLAUDIO CAHYANEV INI



KANAN : AKU PERNAH TINGGAL DALAM ABSOLUTISME FEODAL
KIRI     : KAU SLALU ADA SISI YANG SALAH
KANAN : KAU YANG SALAH !!! AKU MAKMUR DAN TERHORMAT
KIRI     : IYA DENGAN TINDASAN YANG TERHADAP KAUM MARJINAL DAN PROLETAR
KANAN : SEMUA MILIK PENGUASA DAN PENGUSAHA AKU KAYA

KIRI :IYA I2 DONGENG DONGENG KAPITALISME MIMPI DARI NEOLIBEALISME
KANAN :KENAPA KAU TAK KERJA SUDAH TERIMA SAJA NASIBMU TANGAN KOTOR
KIRI: AKU TAK MAU DIPERINTAH DALAM TELUNJUK BUSUK KAMU TANGAN LEBIH KOTOR
KANAN : APA MAKSUDMU??
KIRI : KAU LEBIH TAHU DIMANA KESERAKAHAN SIMPANGANMU
KANAN : ITU HASIL USAHA DAN TIMBALBALIK DARI MODAL PRODUKSI MILIKU
KIRI : IYA ITU USAHAMU HASIL TAK SEIMBANG DENGAN OUTSOURCHING DIMANA2

KANAN TAU APA TTG PEREKONOMIAN KAMU
KIRI : KOLEKTIVISME USAHA KN LEBIH ADIL DAN MERATA DALAM SISTEM SOSIALIS MARX
KANAN : SUDAHLAH INI MODALKU TETAPLAH KAU BELA JELATA TAK BERGUNA ITU
KIRI : BAIK TETAPLAH BERADA DI SIMPANGANMU DAN AKU AKAN ADA DI SIMPANGAN MILIKKU DALAM MELAWANMU
KANAN : BODOH KAU INI
KIRI : LIHAT KIRI AKAN TETAP DIKENAL DALAM KEHIDUPAN MARJINAL
KANAN : AKU LEBIH MULIA
KIRI : KEMULIAAN DARI KESERAKAHAN PARA PEMEGANG MODAL DAN BIROKRAT KOMRADOR

KANAN PUN TETAP BERADA DISIMPANGANNYA DAN KIRI BANGKIT DAN MEMBENTUK PERSIMPANGAN BARU DALAM REALITAS KEHIDUPAN ANTARA HINA DAN MULIA BERTUMPU PADA HARAPAN TIAP SISI UNTUK MEMBERI KEKUATAN DALAM PERANG MELAWAN SEBUAH KELAS

KEHINAAN AKAN MENJADI MULIA DAN KEMULIAAN AKAN BERAKHIR HINA

Rabu, 11 Mei 2011

SOSIALISME PANCASILA (SOSIALISME INDONESIA)

PANCASILA ADALAH IDEOLOGI PEMBIMBING DARI PADA SELURUH RAKYAT INDONESIA KITA.TUJUAN BESERTA CITA-CITA  DARI REVOLUSI NASIONAL DAN DEMOKRATIS YANG DIGELORAKAN OLEH BUNG KARNO SEJAK DULU DARI BELIAU MUDA HINGGA AKHIR KEKUASAANYA ADALAH UNTUK MEMBANGUN SOSIALISME INDONESIA,YAITU TATA MASYARKAT YANG ADIL DAN MAKMUR BERDASARKAN PANCASILA.SOSIALISME INDONESIA BERISI PERPADUAN YANG SELARAS DARI UNSUR-UNSUR KEADILAN SOSIAL DAN UNSUR-UNSUR INDONESIA SEPERTI YANG TERGAMBAR PADA AZAS GOTONG ROYONG DAN KEKELUARGAAN YANG MERUPAKAN CIRI-CIRI POKOK DARI KEPRIBADIAN INDONESIA.
DALAM MELAKSANAKAN KEADILAN SOSIAL YANG BERLANDASKAN GOTONG ROYONG DAN KEKELUARGAAN.TUJUAN YANG DIKEJAR DAN YANG HARUS DILAKSANAKAN DARI SOSIALISME INDONESIA INI ADALAH KESEHJAHTERAAN BERSAMA,DIAMANA TERDAPAT KEMAKMURAN MATERIL DAN SPIRITUAL  DALAM BENTUK KEKAYAAN UMUM BENDANIAH DAN ROHANIAH YANG MELIM
PAH SERTA PEMBAGIAN YANG RATA DAN SESUAI DENGAN SIFAT-SIFAT MASING MASING WARGA DALAM KELUARGA BANGSA.
SOSIALISME INDONESIA MENGAJARKAN DALAM BIDANG POLITIK UNTUK TERCAPAINYA NEGARA INDONESIA YANG PANJANG DAN LUAS KEAMHSYURAANYA SERTA TINGGI UNGGUL MARTABAT DAN KEWIBAWAANYA,DIMANA RAKYAT DAN PEMERINTAH BERSATU PADU UNTUK MEWUJUDKAN KESEHJAHTERAAN BERSAMA.
DALAM BIDANG EKONOMI,SOSIALISME INDONESIA MENGEJAR TERWUJUDNYA SUATU TATA PEREKONOMIAN YANG DISUSUN SEBAGAI USAHA BERSAMA BERDASARKAN AZAS KEKELUARGAAN,DIMANA PEMERINTAH DAN RAKYAT ATAU NEGARA DAN SWASTA BEKERJA BERSAMA SALING ISI MENGISIUNTUK MENJALANKAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GUNA MEWUJUDKAN KEKAYAAN UMUM YANG BERLIMPAH SERTA PEMBAGIAN YANG ADIL.DENGAN BERPEDOMAN BAHWA BAHWA KEMAKMURAN MASYARAKAT LAH YAANG HARUS SENANTIASA DIUTAMAKAN DAN BUKAN KEMAKMURAN PERORANGAN PRIBADI SAJA.DALAM TATA PEREKONOMIAN KEKELUARGAAN SOSIALISME INDONESIA,HAK MILIK PERSEORANGAN TETAP DIAKUI TETAPI DITUNJUKAN KEPADA BATAS-BATAS YANG DITENTUKAN OLEH FUNGSI SOSIALNYA DALAM USAHA BERSAMA DIBAWAH PEMERINTAHAN NASIONAL YANG REVOLUSIONER.TATA PEREKONOMIAN SOSIALISME INDONESIA BERPEDOMAN DASAR BAHWA TUJUAN DASAR DARI SEGALA USAHA DI LAPANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN ADALAH MEWUJUDKAN KEADILAN SERTA MELENYAPKAN PENJAJAHAN DALAM BENTUK APAPUN DAN PEMBERANTASAN PERBUDAKAN YANG MEMANDANG MANUSIA HANYA SEBAGAI ALAT UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI ATAU GOLONGAN SENDIRI.
DALAM BIDANG SOSIAL,SOSIALISME INDONESIA MENGEJAR TERCAPAINYA SUATU MASYARAKAT YANG AMAN TENTERAM DAN SEJAHTERA,DIMANA PARA WARGANYA DAPAT SENANTIASA BEKERJA DENGAN AMAN DAN ATAS DASAR KEKELUARGAAN DAN GOTONG ROYONG,SERTA TERJAMIN ADANYA CUKUP MAKANAN,PAKAIAN,PERUMAHAN,PEMELIHARAAN KESEHATAN,DAN PENDIDIKAN SERTA JAMINAN DIHARI TUA BAGI SETIAP WARGANYA.TAK LUPA PULA MASYARAKAT SOSIALIS INDONESIA HARUS DAPAT MEMBERIKAN JAMINAN BAHWA SETIAP WARGANYA  DAPAT MENIKMATI DAN MENGEMBANGKAN KEBUDAYAAN SERTA MENYEMPURNAKAN HIDUP KEROHANIANYA,HINGGA SUNGGUH-SUNGGUH TERLAKSANA KESEJAHTERAAN LAHIR DAN BATIN.

SOSIALISME INDONESIA SEBAGAI, RUMUSAN DARI AMANAT PENDERITAAN RAKYAT  YANG DIMULAI DARI PROKLAMASI KEMERDEKAAN 1945 LALU  TERHENTI DITAHUN 1966 HINGGA SEKARANG  AKIBAT KEBIADABAN DAN KELICIKAN REZIM ORDE BARU.PANCASILA IDEOLOGI PERJUANGAN SERTA PEMBIMBING DARI RAKYAT INDONESIA TELAH DINODAI OLEH  PARA NEKOLIM ORBA DAN SEKARANG TETAP TERNODAI OLEH PEJABAT-PEJABAT SISA ORDE BARU YANG KORUP.CITA-CITA FOUNDING FATHER KITA YAITU BUNG KARNO DIMANA MENGIGINKAN MASYARAKAT INDONESIA YANG ADIL DAN MAKMUR SERTA DAPAT HIDUP BERBAHAGIA BELUM DAPAT DILAKSANAKAN.MANGKANYA DARI ITU KITA SEBAGAI  KAUM PEMUDA YANG PROGRESIF KIRI HARUS BISA BERJUANG UNTUK MEWUJUDKAN CITA CITA BELIAU.UNTUK TERBANGUNYA INDONESIA YANG BERSOSIALISME BERSIH DARI MUSUH-MUSUH RAKYAT YAITU KAUM NEKOLIM(NEO-KOLONIALISME DAN IMPERIALISME) DENGAN MENGGELORAKAN REVOLUSI NASIONAL DAN DEMOKRATIS INDONESIA DENGAN DIBIMBING SEMANGAT PANCASILA DAN MARXISME-LENINISME!!.BAYANGKAN REVOLUSI KITA NANTI AKAN MENJADI REVOLUSI YANG TERBESAR SETELAH REVOLUSI OKTOBER RUSIA!!


HIDUP SOSIALISME INDONESIA

HIDUP KAUM SOSIALISME KOMUNIS

HIDUP RAKYAT KECIL MARHAEN

DAN HIDUPLAH REVOLUSI INDONESIA YANG MENGEMBARA BAGAIKAN API YANG TAK BISA PADAM

                                                                                 

Selasa, 10 Mei 2011

PARA NEKOLIM TAKUT AKAN KAUM KOMUNIS MERAJAI INDONESIA

Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di negara tersebut, bahkan di Asia. Meskipun DN Aidit seorang Marxis dan anggota Komunis Internasional (Komintern), Aidit mengikuti paham Marhaenisme Sukarno dan membiarkan partainya berkembang tanpa menunjukkan keinginan untuk merebut kekuasaan. Sebagai balasan atas dukungannya terhadap Sukarno, ia berhasil menjadi Sekjen PKI, dan belakangan Ketua. Di bawah kepemimpinannya, PKI menjadi partai komunis ketiga terbesar di dunia, setelah Uni Soviet dan RRC. Ia mengembangkan sejumlah program untuk berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), Lekra, dan lain-lain.
Dalam kampanye Pemilu 1955, Aidit dan PKI berhasil memperoleh banyak pengikut dan dukungan karena program-program mereka untuk rakyat kecil di Indonesia. Dalam dasawarsa berikutnya, PKI menjadi pengimbang dari unsur-unsur konservatif di antara partai-partai politik Islam dan militer.


1. Semaoen


Sejak usia 15, ia sudah bergabung dengan ISDV. Ia berguru langsung kepada Heenk Sneevliet dalam mempelajari ilmu sosisalis komunis. Semaoen adalah ketua pertama PKI. Saat diangkat menjadi pemimpin, usianya masih relatif muda, yaitu 20. Dalam pemikirannya, Semaoen banyak menggabungkan antara pemikiran Islam dan Komunis.
Hal itu terjadi karena pada masa kecilnya, Semaoen adalah anggota Serikat Islam. Bahkan, ia adalah salah satu orang yang membangun hubungan baik antara Serikat Islam dan Partai Komunis pada awal 1920-an.

2. Tan Malaka

 
Tan Malaka adalah orang yang dikagumi karena kecerdasannya. Ia menggagas pemikiran Madilog (Matrealisme Dialektika dan Logika). Selain Madilog, ia menulis beberapa buku, seperti Dari Pendjara ke Pendjara dan Gerpolek. Bahkan, ia adalah orang pertama yang mendeklarasikan Partai Republik Indoneisa di Bangkok. Selama masa hidupnya, Tan Malaka banyak sekali diasingkan dari negeri Idonesia.
Saat pengasingan, Tan Malaka hijrah ke Moskow, Berlin, dan Belanda. Meskipun berada di luar Indonesia, Tan Malaka tidak penah berhenti mempejuangkan kemerdekaan. Ia menulis banyak artikel dan melakukan berbagai propaganda politik melalui media luar negeri. Tan Malaka meninggal pada 1949. Harry A Poeze, sejarawan asal Belanda, menyebutkan bahwa ia mati ditembak TNI di lereng Gunung Wilis, Kediri.

3. D.N Aidit
Dipa Nusantara Aidit merupakan tokoh yang berpengaurh di PKI pada 1960-an. Ia juga dituding sebagai dalang penculikan beberapa petinggi TNI pada 1965. Aidit berhasil membawa PKI menjadi partai terbesar di Indonesia pada 1965 karena ia berhasil mendekati Soekarno. Bahkan, Aidit sempat meminta Soekarno untuk membuat angkatan perang ke-5 di Indonesia. Aidit ingin para buruh dan tani dipersenjatai oleh pemerintah.
Setelah dituding menjadi dalang dalam Gerakan 30 September, Aidit mulai melarikan diri ke berbagai tempat. Sebelum akhirnya tertangkap di Jawa Tengah, Aidit pernah berpindah-pindah dari Jogja, Solo, hingga Banyuwangi. Kematian Aidit masih menjadi misteri karena jenazahnya sampai hari ini tidak bisa ditemukan.


4.MUSSO 
 

Musso atau Paul Mussotte bernama lengkap Muso Manowar atau Munawar Muso lahir: Kediri, Jawa Timur Tahun 1897, Ia adalah seorang tokoh komunis Indonesia yang memimpin Partai Komunis Indonesia  (PKI) pada era 1920-an dan dilanjutkan pada Peristiwa teror putih Madiun. Musso adalah salah satu pemimpin PKI di awal 1920-an. Dia adalah pengikut Stalin dan anggota dari Internasional.Musso terbunuh pada tanggal 31 oktober tertembak pada saat pelarian.




Selanjutnya marilah kita simak artikel dari majalah tempo online.

PRRI: Membangun Indonesia tanpa Komunis
R.Z. Leirissa

Pada 15 Februari 1958, sejumlah tokoh militer dan sipil di Padang memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Peristiwa itu merupakan puncak gunung es dari kemelut yang dihadapi bangsa Indonesia pasca-Revolusi. Yang tidak kurang penting adalah telantarnya pembangunan ekonomi, yang membawa kemelaratan banyak orang. Pemerintah pusat di Jakarta meremehkan kejadian di Padang itu sebagai suatu "gerakan separatisme". Tapi pihak daerah yang bergolak melihat tindakan mereka sebagai upaya mencegah jatuhnya Republik Indonesia ke tangan komunisme.
Sejak pertengahan 1950-an, konflik mulai meningkat di kalangan partai-partai politik yang anti dan pro-komunis. Dalam Pemilu 1955, Partai Komunis Indonesia (PKI) merebut tempat keempat, setelah Partai Nasional Indonesia, Masyumi, dan Nahdlatul Ulama. Sejak itu, kesadaran akan bahaya komunisme di Indonesia terus meluas. Kekhawatiran itu makin bertambah ketika dalam pemilihan daerah di Jawa pada Juni-Agustus 1957 PKI mengungguli semua partai lain dengan kedudukan nomor satu.
Partai-partai antikomunis, seperti Masyumi dan PSI, mempertaruhkan semua kekuatan untuk menghambat PKI. Tapi kecenderungan Presiden Soekarno memihak PKI menjadikan mereka tak berdaya. Dalam konflik intern, Perang Dingin juga menjadi faktor penting. PSI dan Masyumi dianggap oleh Soekarno sebagai "antek" Barat, tapi bagi kedua partai itu keberpihakan pada Barat adalah strategi untuk menghambat berkuasanya PKI di Indonesia. Ketidakberdayaan itu makin dirasakan ketika Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden pada awal Desember 1957. Intimidasi dan provokasi yang dilontarkan media PKI terhadap tokoh-tokoh Masyumi menyebabkan akhirnya, pada Desember 1957, ketua partai itu, Mohammad Natsir, terpaksa menyingkir ke Padang. Dr Sumitro Djojohadikusumo, yang mengalami intimidasi seperti itu, juga terpaksa meninggalkan Jakarta.
Sementara suhu politik di Jakarta terus meningkat, pada saat yang bersamaan di berbagai daerah muncul kritik yang tajam terhadap pemerintah. Masalah utama adalah kemiskinan dan tidak adanya pembangunan ekonomi. Keadaan itu dimanfaatkan oleh para panglima daerah di Sumatera dan Sulawesi untuk mendapat dukungan rakyat atas permasalahan mereka sendiri. Sejak Nasution diangkat kembali oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, muncul rasa ketidakpercayaan kepada Kepala Staf Angkatan Darat, yang pernah dinonaktifkan oleh Soekarno sendiri berkaitan dengan "Peristiwa 17 Oktober 1952" (penolakan militer atas campur tangan sipil dalam "urusan intern militer").
Kekhawatiran muncul ketika itu karena kerja sama Nasution dengan Soekarno diduga bisa memperkuat posisi PKI. Karena itu, ketika Nasution memutuskan untuk melakukan tour of duty (pemindahan tempat kedudukan para panglima), para panglima daerah di luar Jawa membangkang. Pembangkangan itu dimulai di Sumatera Tengah, ketika pada 25 November 1956 Panglima Divisi Banteng Letnan Kolonel Ahmad Husein membentuk Dewan Banteng dan mengambil alih kekuasaan atas provinsi itu. Kemudian Panglima Divisi Bukit Barisan Kolonel Simbolon membentuk Dewan Gajah pada 22 Desember 1957. Dua hari kemudian, di Palembang, Panglima Divisi Gajah membentuk Dewan Gajah. Di Indonesia Timur, pada 2 Maret 1957, Panglima Divisi Wirabuana Letnan Kolonel Sumual membentuk Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta) di Makassar dan mengambil alih kekuasaan atas provinsi itu. Para panglima itu berhasil membuka hubungan dagang dengan Singapura sehingga menghasilkan uang yang banyak untuk digunakan bagi pembangunan daerah. Bahkan dalam beberapa bulan saja Indonesia Timur menjadi sangat makmur.
Akhir Maret 1957, sepuluh perwira staf Markas Besar Angkatan Darat mengambil inisiatif untuk mencari jalan keluar dari kemelut yang sudah meluas menjadi konflik daerah itu. Maksud mereka dibicarakan dengan Perdana Menteri Djuanda, yang ternyata sangat mendukung upaya rekonsiliasi itu. Para perwira Markas Besar Angkatan Darat itu dikirim ke daerah-daerah yang bergolak untuk kemungkinan menyelenggarakan suatu pertemuan nasional di Jakarta. Letkol Sumual, yang menyadari bahwa inisia-tif itu adalah satu-satunya cara penyelesaian, lalu datang ke Jakarta dan menghubungi Djuanda. Dengan Djuanda dia sepakat langkah pertama ke arah musyawarah nasional itu adalah pertemuan antara para tokoh militer dan sipil di daerah bergolak untuk meyakinkan mereka bahwa musyawarah nasional merupakan jalan terbaik.
Pertemuan di Palembang yang direncanakan itu berlang-sung pada 8 September, dua hari sebelum musyawarah nasional dibuka. Kehadiran Mohammad Natsir jelas mempengaruhi keberhasilan pertemuan itu. Bahaya komunisme yang mengancam Indonesia mendapat tekanan khusus dari tokoh politik kawakan ini. Di bawah pengaruhnya, semua eksponen daerah bergolak itu menyatakan solidaritas dan membentuk satu dewan saja dengan nama Dewan Perjuangan. Keputusan yang diambil di Palembang- yang dicantumkan dalam "Piagam Palembang" pada da-sar-nya merupakan usul bersama dari daerah bergolak, yang terdiri atas lima hal: (1) pemulihan dwitunggal Soe-kar-no-Hatta, (2) penggantian pimpinan Angkatan Darat, (3) pembentukan senat di samping Dewan Perwakilan Rakyat untuk mewakili daerah-daerah, (4) melaksanakan otonomi daerah, dan (5) melarang komunisme di Indonesia.
Musyawarah nasional berlangsung di Jakarta pada 10-15 September 1957. Seluruh usul Dewan Perjuangan ternyata diterima, kecuali pembubaran PKI. Bahkan dibentuk suatu panitia yang terdiri atas tujuh orang untuk merehabilitasi para perwira daerah yang oleh Nasution dianggap sebagai pembangkang. Keputusan Panitia Tujuh direncanakan akan diumumkan pada 13 Desember dan para "perwira pembangkang" akan direhabilitasi serta dikembalikan ke kedudukan semula.
Dari kelima usul Dewan Perjuangan itu, dalam perjalanan sejarah, tiga akhirnya terwujud. Pembubaran PKI dilakukan oleh Orde Baru, sementara otonomi daerah dan pembentukan Dewan Perwakilan Daerah (semacam senat) di samping Dewan Perwakilan Rakyat dilaksanakan pada masa reformasi.
Namun, sebelum Panitia Tujuh mengumumkan hasilnya, pada 30 November, terjadi upaya pembunuhan Presiden Soekarno ketika ia hendak meninggalkan upacara wisuda putranya di Perguruan Cikini. Tanpa melakukan penelitian yang menyeluruh, pemimpin Angkatan Darat menuduh para perwira daerah sebagai pelaku atau dalangnya. Terutama Kolonel Zulkifli Lubis, perwira intelijen yang disegani, yang menjadi bulan-bulanan.
Sekalipun tokoh-tokoh daerah bergolak yakin tidak bersalah, hukuman telah dijatuhkan dan mereka terpaksa menyingkir lagi ke Sumatera untuk menghindari penangkapan.
Pusat pun mengibarkan bendera perang terhadap daerah-daerah bergolak. Para eksponen pergolakan itu berkumpul lagi di Sungai Dareh, Sumatera Barat, buat membicarakan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi permusuhan dari pusat itu. Tokoh politik seperti Mohammad Natsir dan Sumitro Djojohadikusumo ikut aktif dalam pertemuan itu. Bahkan Natsir menganjurkan agar dilakukan perlawanan untuk membela diri. Nada pertemuan itu sesuai dengan ungkapan civis pacem parabellum ("untuk berdamai harus siap berperang"). Para perwira lain dikirim ke Singapura untuk membeli senjata. Peran Sumitro Djojohadikusumo sangat penting dalam hal ini.
Dewan Perjuangan kemudian berapat lagi di Padang dan memutuskan untuk menuntut Presiden Soekarno membubarkan kabinet Djuanda dan membentuk kabinet Hatta-Hamengku Buwono. Jakarta dengan sendirinya menolak. Maka, pada 15 Februari 1958, di Padang dibentuk kabinet tandingan dengan nama Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia. Perang pun tidak dapat dihindari.
Harus diakui, peran pemerintah Amerika Serikat dalam kemelut ini juga penting. Melalui kerja sama Dinas Intelijen Amerika (CIA) dan Departemen Luar Negeri (kakak-adik Dulles), disusunlah sebuah rencana besar untuk membantu pergolakan daerah itu. Namun keinginan Amerika Serikat agar di Padang dibentuk "Negara Sumatera" ternyata tidak dituruti. Para eksponen pergolakan yang turut mendirikan Republik Indonesia tampaknya tidak sampai hati menghancurkan apa yang mereka bangun itu. PRRI ternyata adalah pemerintah nasional yang menca-kup seluruh Indonesia juga (dengan sistem federal).
Dari rencana besar CIA-Departemen Luar Negeri Amerika Serikat itu, tinggal peran Howard P. Jones yang ikut serta merancang rencana bantuan Amerika tersebut. Ia kemudian dikirim ke Jakarta sebagai duta besar untuk memantau keadaan-berbeda dengan laporan-laporan CIA yang cenderung membesar-besarkan bahaya komunis.
Jones melaporkan bahwa di kalangan pemimpin Angkatan Darat terdapat kekuatan nyata yang antikomunis. Setelah Menteri Luar Negeri John Foster Dulles sakit kanker, pada 1961 Amerika Serikat mengubah strateginya untuk mendukung kekuatan antikomunis di kalangan tentara dan melepaskan dukungannya terhadap pergolakan daerah. Sejak 17 Agustus 1961, Presiden Soekarno mengeluarkan amnesti bagi semua tokoh yang terlibat peristiwa PRRI.

Rabu, 20 April 2011

PRINSIP "DARI RAKYAT UNTUK RAKYAT" MENURUT ILMU MARXISME

Kita harus memperhatikan prinsip "DARI RAKYAT UNTUK RAKYAT".Istilah ini berarti AMBILAH IDE IDE MILIK RAKYAT YANG TERPENCAR DAN TIDAK SISTEMATIS,KEMUDIAN PUSATKAN SEMUA IDE ITU AGAR MENJADI SATU PADU DAN SISTEMATIS,SETELAHNYA KEMBALILAH KEPADA MASSA RAKYAT UNTUK MENYEBARKAN DAN MENJELASKAN IDE TERSEBUT SAMPAI MASSA RAKYAT MENYERAP IDE TERSEBUT DAN MENGGANGAPNYA MILIK MEREKA.Kemudian arahkan mereka agar menerapkanya sesegera mungkin,dan tidak lupa,koreksilah ide tersebut jika terjadi kesalahan.kemudian pusatkan lagi ide ide milik rakyat,dan kembalikan lagi ide ide tersebut kepada massa rakyat dan begitulah seterusnya terus berputar ampai membentuk seperti spiral  yang tidak berkesudahan,denga ide ide yang kemudia akan menjadi akurat.demikian pandangan ilmu MARXISME tentang prinsip "DARI RAKYAT DAN UNTUK RAKYAT".Namun sayang jargon ini telah disalah gunakan dalam kampanye presiden kita sekarang ini pada pemilu tahun lalu nyatanya beliau tidak memihak kepada rakyat banyak.

Senin, 18 April 2011

SOSIALISME KOMUNISME

Sosialisme akan menjadi suatu sistem yg utuh dari ideologi perjuangan rakyat kecil dan sistem sosial baru.dimana final dari ideologi sosialisme adalah terbentuknya sistem komunisme yg sama rata sma rasa.sistem ini berbeda dengan ideologi serta sistem sosial lainya,menjadi sistem paling lengkap dan progresif,revolusioner dan rasional,dalam sejarah umat manusia di dunia ini.seperti di negara negara sosialis seperti kuba,republik demokratik rakyat korea,dan vietnam ideologi feodalisme sudah terkubur di museum begitu juga sistem kapitalisme.sementara  walaupun di banyak negeri masih banyak ideologi kapitalisme yg merajalela mengeluarkan cambuknya ke negeri-negeri dunia ke tiga.tetapi pasti dimasa yang akan datang saya yakin KAPITALISME AKAN MENJADI IDEOLOGI ORANG SEKARAT YANG HAMPIR TENGGELAM ATAU SEPERTI MATAHARI YANG AKAN TENGGELAM DI UFUK BARAT.dan akan masuk museum ideologi ini.lalu sistem sosial dan ideologi SOSIALISME KOMUNISME ADALAH SISTEM YANG PENUH VITALITAS DAN AKAN MENYAPU BERSIH DUNIA KITA DARI KAPITALISME DAN IMPERIALISME DENGAN KEKUATAN HALILINTAR! PERCAYALAH SISTEM SOSIALISME NANTI AKAN MENGGANTIKAN KAPITALISME .ini adalah hukum objektif dari kehendak bebas manusia.meskipun golongan golongan blandis reaksioner,globalis,dan neo kolonialis berusaha menghalangi dan memutar roda sejarah,cepat atau lambat nanti REVOLUSI AKAN PECAH DAN KEMENAGAN AKAN MENJADI MILIK SOSIALISME KOMUNISME!!!!