Mimpi seorang pemuda

Aku hanyalah seorang remaja yang bermimpi akan keadilan dan kemakmuran bagi bangsaku indonesiaku ini

Sabtu, 23 Juli 2011

PEMIKIR -PEMIKIR SOSIALIS UTOPI ( PART 1)

Postingan ini untuk mengigatkan kita tentang terbentuknya sosialisme sebelu sosialisme ilmiah atau juga yang sering disebut sosialisme marxis muncul.selamat membaca


Semenjak abad ke XV terdapat aliran sosialisme utopi yang mau membangun masyarakat baru,membangun sosialisme tanpa bertolak dari kehidupan nyata,tanpa bertolak dari perjuangan kelas.kaum sosialis utopis mendasari pandangan-pandangan sosialismenya semata mata hanya pada IDEALISME,tanpa memahami syarat-syarat material penghidupan masayarakat dan hukum perkembangan sejarah.Sosialisme utopi lahir pada masa keruntuhan FEODALISME,dan berhubungan erat dengan gerakan revolusioner.berikut ini pemikir-pemikir sosialisme utopi.

A.THOMAS MOORE(1478-1535)






Thomas moore adalah seorang pejabat tinggi pada masa pemerintahan raja Henry VIII,namun dia dihukum mati karena menolak pengangkatan raja Henry menjadi kepala agama pada tahun 1534.dalam karya-karyanya Thomas moore mengkritik hubungan-hubungan kapitalis yang sedang berkembang pada masa itu.

Thomas moore ingin membangun suatu masyarakat yang berbeda dari masyarakat kepemilikan perseorangan.ia ingin membangun masyarakat yang ideal,yaitu suatu masyarakat sosialis yang didasarkan atas kepemilikan masyarakat dan pemilikan bersama masyarakat atas produksi.Thomas moore adalah orang pertama dalam sejarah yang mencoba melukiskan masyarakat sosialis yang ideal.pulau yang dibayangkanya itu disebut utopia yang artinya suatu tempat yang hanya ada dalam angan-angan saja.dari sinilah berasal kata"SOSIALISME UTOPI"




Menurut angan-angan Thomas moore negara utopia menyatukan 54 kota.ladang-ladang dibagikan kepada setiap kota,dimana dilakukan pekerjaan pertanian.semua orang melakukan kerja tertentu,terkecuali mereka yang menjabat di bidang kemasyarakatan.unsur terkecil dari masyarakat adalah keluarga,setiap keluarga melakukan kegiatan kerajinan tangan.semua warga utopia secara bergiliran harus bekerja selama 2 taun didesa.dengan cara demikianlah Thomas moore ingin mencoba menghapus kontradiksi antara kota dan desa.kerja para warga utopia dibatasi 6 jam sehari.waktu senggang mereka digunakan untuk menmpelajari ilmu pengetahuan dan kesenian.pengurusan negara utopia dijalankan atas dasar prinsip-prinsip demokrasi.


Walaupun Thomas moore menggambarkan masyarakat sosialis masa depan dengan reka-rekaan zenial,semua pandanganya adalah luar biasa primitif dan tidak masuk akal.perekonomian negara utopia dibangun atas dasar kerajinan tangan oleh karena Thomas moore belum mengetahui mesin-mesin besar yang melakukan pekerjaan berat dan ia mengimpikan peralihan ke masyarakat baru dengan jalan damaibukan dengan jalan revolusioner.


B.GIOVANI DOMENINCO CAMPANELLA(1568-1639)





Campanella adalah seorang komunis utopis italia.dimasa mudanya campanella belajar filsafat dalam sebuah biara.dia mempelajari Aristoteles dan para teolog abad pertengahan seperti thomas aquinas.karena terpengaruh filsafat alam italia Telezia,Campanella menjadi kubu penentang gereja.Pada tahun 1591 Campanella menerbitkan bukunya"filsafat yang dibuktikan dengan bantuan perasaan" yang ditujukan untuk menentang filsafat zaman pertengahan dan membela filsafat alam italia Telezia.

 Tulisan-tulisanya mengkritik pandangan skolastik menolak pandangan Aristoteles dan mendukung pandangan Galilei.Campanella memandang segala sesuatunya dalam alam sebagai orgaisme hidup.kecenderungan materialis dari filsafat alam Campanella masih dihinggapi oleh sisa-sisa pandanga skolastik dari mana dia sepenuhnya belum bisa membebaskan diri.

Campanella adalah seorang politisi progresif dan patriotik.pada masa itu,italia berada dibawah kekuasaan spanyol.Campanella berjuang melawan penindasan spanyol.namun  pada tahun 1602 Campanella tertangka dan dijatuhkan hukuman seumur hidup.setelah itu ia dibebaskan setelah 27 tahun mendekam dalam penjara.di dalam penjara dia menulis karya-karyanya yang terkenal seperti"pembelaan atas galilei dan kota surya" .


Dalam kota surya ini diuraikanya khayalanya mengenai masyarakat utopis komunis.dia mengkritik penghisapan menurutnya kemelaratan yang luar biasa telah menyebabkan orang-orang menjadi licik dan bajingan.lalu pandangan masyarakat kota surya ini adalah masyarakat dimana tidak ada kepemilikan atas perseorangan,dan tidak ada keluarga.para warga kota surya menggunakan teknik yang sempurna disemua bidang produksi demi meringankan kerja mereka dan untuk mendapatkan hasil yang melimpah ruah.dalam masyarakat kota surya ini tidak ada perbudakan mereka bekerja demi kepentingan mereka sendiri dengan penghasilan yang melimpah ruah.

Ide-ide utopis Campanella  mengenai masyarakat adil dimasa depan adalah hanya rekaan,khayalan semata tidak didasarkan pada pengetahuan tentang hukum perkembangan masyarakat yang real.

Selasa, 12 Juli 2011

BEDAH BUKU "LEKRA TAK MEMBAKAR BUKU" SEBUAH PELURUSAN SEJARAH

Buku ini, meski disebut sebagai "buku putih", tapi bukanlah sebuah
pledoi buta terhadap Lekra. Ia adalah ikhtiar memberi kesempatan bagi
mereka untuk berbicara apa sesungguhnya yang telah mereka lakukan
semasa kurun 15 tahun yang bergemuruh itu.
Jika boleh disandingkan, buku ini adalah jawaban paling serius dari
Prahara Budaya: Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI yang disusun DS
Moeljanto (DSM) dan Taufik Ismail (TI) sekira tahun 1995 silam.

TI dalam pengantarnya mengatakan bahwa Prahara Budaya disusun dengan
ketulusan hati ingin meluruskan sejarah. Buku itu ditujukan bagi
pembaca muda yang tak mengalami peristiwa tersebut. Sementara Muhidin
dan Rhoma dalam pengantarnya mengatakan bahwa Lekra Tak Membakar Buku
ditujukan untuk mengingat kembali peran Lekra dalam kebudayaan
Indonesia pada masa itu dengan apa adanya agar generasi yang tak
mengalami peristiwa tersebut memperoleh informasi sejarah yang berimbang.

Jika Prahara Budaya bersampul "merah" itu disusun oleh dua budayawan
lanjut usia (baca: tua) yang sangat antipati terhadap Lekra, maka buku
ini disusun dua orang muda enerjik dari masa yang sudah sangat jauh
berbeda tatkala Lekra berdiri kukuh. Meski ketebalan hanya berbeda
kurang dari 60 halaman, tapi perbedaan di antara keduanya terlihat
prinsipil.

Dalam Prahara Budaya, tak jelas disebutkan posisi DSM dan TI sebagai
apa selain nama mereka tercantum disampul—mungkin lebih tepat jika
disebut editor jika bukan kolektor—dari kliping koran, majalah, dan
makalah kebudayaan di seputar tahun 60-an. Dokumen-dokumen itu
disajikan mentah, sedikit pengantar dan komentar di bawah, yang kadang
tak ada kaitannya dengan bahasan di atasnya, dan perubahan judul
(tanpa penjelasan mengapa diubah dari aslinya) di sana sini.

Tulisan pengantar yang dibuat TI pun lebih banyak mengungkap
ketaksetujuannya atas dasar iman dan pengalaman subjektif; tak
terungkap argumen yang sifatnya ilmiah. Sistematika penyusunan dan
kronologi peristiwanya juga tak tertata dengan baik. Sehingga buku ini
sangat jauh dari ilmiah—lebih tepat disebut buku pembunuhan telak
Lekra. Lebih banyak menyajikan konflik, saling tuduh, saling tuding,
dan maki bak prahara seperti judulnya. Hasilnya adalah sebuah
pembangunan opini bahwa Lekra adalah organ kebudayaan kaum preman yang
tak berotak, tukang keroyok, dan pembuat onar panggung kebudayaan.

Sementara Lekra Tak Membakar Buku, dihadirkan dengan sistematika dan
kronologi yang runtut. Mulai dari apa dan bagaimana Lekra berdiri,
kemudian riwayat Harian Rakjat sebagai corong utama kerja-kerja
seniman Lekra, dan lantas satu demi satu diuraikan bagaimana kerja
Lekra dalam bidang sastra, film, senirupa, seni pertunjukan, seni
tari, musik, buku dan penerbitan. Melalui riset mendalam (seperti yang
selalu diajarkan seniman organik Lekra), sepak-terjang seniman dan
pekerja budaya Lekra menghalau serangan imperialisme budaya dan modal
yang bersekutu dengan kekuatan feodalisme lokal diulas ulang.

Sambil sesekali memasukkan kutipan-kutipan dari sumber asli disertai
catatan rujukannya. Juga dilampirkan keterangan akronim, berikut
data-data hasil rapat, susunan pengurus, anggota pimpinan pusat,
pengumuman, dan keputusan-keputusan penting Lekra dari rapat-rapatnya.
Sungguh ini merupakan buku pertama mengenai Lekra yang sangat
komprehensif.