Mimpi seorang pemuda

Aku hanyalah seorang remaja yang bermimpi akan keadilan dan kemakmuran bagi bangsaku indonesiaku ini

Sabtu, 12 Maret 2011

POTRET SEORANG KOMUNIS

Pada kali ini saya akan mempostingkan sebuah puisi oleh Sabar anantaguna seorang seniman di lekra(lembaga kebudayaan rakyat) dizaman bung karno.beliau menulis sajak yang mudah dimengerti tapi tetap memperthanakan segi-segi keindahan puisi atau dengan kata lain estetika puisi yang pada sebagian penyair Lekra lainnya terasa kurang diperhatikan dan terlalu menekankan isi serta politik dan ideologi (itu tidak salah hanya saja kurang indah).berikut ini adalah salah satu puisi karyanya selamat membaca.
 
 
Adakah duka lebih duka yang kita punya
kawan meninggal dan darahnya kental dipipi
tapi kenangan kesayangan punya tempat dalam hati
adakah tangis lebih tangis yang kita punya 
badan lesu dan nafas sendat di dada
 
tapi hasrat dan kerja berkejaran dalam waktu
bila terpikir bila terasa bila kesadaran mencari dirinya
bila pernah ditakuti tapi juga pernah disayangi
bila kalahpun berlampauan dan menang akan datang
adakah dada begitu sarat keinginan akan bernyanyi
 
dan apakah yang aku bisa selain hidup
adalah bangga lebih bangga dari yang kita punya
di pagi manis daun berbisikan tentang komunis
begitu lembut begitu mesra didesirkan hati biru
adakah cinta lebih cinta yang kita punya
sebagai kesetiaan yang berkibar di waktu kerja


 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar